Barista dari Madiun dan Jogja sedang narsis selepas acara |
Barista tak hanya menyajikan kopi, namun juga memberikan edukasi pada pecinta kopi |
Memang tak bisa dipungkiri, kopi menjadi salah satu minuman paling diminati di masyarakat. Ada benarnya jika seseorang mengatakan, "ide dan kreatifitas bisa muncul ketika ada secangkir kopi disamping laptop." Sudah menjadi semacam sugesti bahwa kopi bisa meningkatkan daya kreatifitas seseorang dalam menuangkan ide. Anda percaya??
Coffee Brewing Class bersama Pepeng, barista dari Klinik Kopi Jogja |
Disinilah para pecinta kopi dan barista berkumpul untuk bersama-sama mengadakan sebuah acara ngopi. Dikemas dalam konsep yang sederhana namun tepat, mengawinkan antara kopi dan fotografi. "Pecinta fotografi di Madiun itu kebanyakan doyan kopi juga soalnya." kata ketua komunitas Madiun Photography, Philip Wibowo.
Peserta Lomba Motret Kopi, sedang mencari angle yang pas |
Acara yang
digelar selama dua hari tersebut, tergolong cukup sukses dengan
menghadirkan 9 barista dari Madiun, dan seorang barista dari Jogja.
Beberapa kedai kopi yang berkontribusi dalam Coffee Fest
AE diantaranya adalah Waroeng Latte, Kedai Becak, Markas Kopi, After
Hour, De-Klop, Enefka Pe, Pring Ijo, Notoroso, Ikopi, dan Klinik Kopi.
Tak hanya sruput kopi, di acara tersebut juga diadakan Lomba Motret Kopi
dengan tema 'Kopi Menurut Kamu' dimana peserta lomba ditantang
kreatifitasnya untuk mengembangkan konsep kopi dalam fotografi.
Peserta Lomba Motret Kopi, menentukan konsep kopi yang akan dituangkan dalam fotografi |
"Motret Kopi ini termasuk dalam still life dan Food & Beverage Photography, namun disini akan ditekankan pada Food & Beverage Photography nya." kata Niko Marta Whiyana, selaku trainer workshop dan juri dalam Lomba Motret Kopi yang digelar pada hari kedua. Antusias masyarakat sangat luar biasa. Pengunjung yang datang tak hanya dari Madiun, tapi ada yang datang jauh-jauh dari Malang, Jakarta, dan beberapa kota lain sekedar ingin ngopi dan saling mengenal sesama pecinta kopi.
selain ngopi, pengunjung juga bisa menikmati acara music dari Grup Bagus and Friends |
Yang menjadi poin utama dalam Coffee Fest AE pertama ini yaitu Coffee Brewing.
Bagaimana cara mengolah dan menyajikan kopi. Karena beda pengolahan
maka beda pula rasa yang diciptakan. Disinilah barista mendapatkan tugas
dalam meng-edukasi masyarakat tentang kopi, sehingga bisa menghargai
kopi.
Memang,
harga kopi di kedai kopi tak semurah kopi di warung, karena dari
pengolahan dan cita rasa yang dihasilkan memang berbeda. "Saya puas
sekali dengan acara ini, karena ini memang cita-cita saya sejak dulu
ingin mengedukasi masyarakat tentang kopi." sahut Ferry, pemilik Kedai Kopi Waroeng Latte.
Ikopi, salah satu kedai kopi tertua diantara kedai kopi lain yang ikut di acara Coffee Fest AE ini |
Masing-masing kedai kopi yang tampil di acara Coffee Fest AE tersebut memiliki ciri khas. Ada yang menampilkan Latte, Cappucino,
Single Original, dan Kopi Tubruk ala Ikopi. Jika Anda belum sempat
datang di acara Coffee Fest AE yang pertama, Anda bisa datang di acara
Coffee Fest AE kedua yang akan digelar lebih meriah lagi dengan konsep
yang lebih menantang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar