Seduhan Teh Melati |
Mungkin dulu, pucuk-pucuk daun teh terbaik mengembara dan berjatuhan di Solo sehingga teh menjadi minuman yang sangat populer. Tiada pagi tanpa minum teh, tiada siang tanpa minum teh, tepatnya, tiada hari tanpa teh bagi warga Solo.
Teh Ginastel Favorit Semua
Teh yang diseduh warga Solo terkenal Ginastel alias legi-panas-kentel. Legi-panas-kentel ini muncul karena kebiasaan masyarakat di Subosukowonosraten atau Eks-Karisidenan Surakarta yang gemar mencampur beragam merek teh melati kemudian membuatnya sebagai biang untuk diseduh. Bahkan mayoritas teh yang disajikan dirumah penduduk, angkringan sampai catering menggunakan metode ini. Rasa yang muncul pun khas dan ngangenin.Jayèngan, Sang Ahli Meramu Teh
Teh Melati Kering |
Konon, Jayengan merupakan salah satu budaya dari Kraton Surakarta yang ditiru oleh penduduk hingga sekarang. Jaman dahulu, Jayengan memasukkan teh oplosannya ke dalam kantung dari blacu atau kain katun untuk menghindari keribetan saat menyaring ampas. Tapi sekarang tak jarang mereka mengganti kain dengan plastik demi alasan kepraktisan. Para ahli meramu teh ini ternyata hanya berbekal dandang atau panci besar serta kantung teh hasil racikan rahasia untuk menyajikan teh terenak.
Teh Favorit Warga Solo
Teh Blontea (sumber: tentangsolo.web.id) & Teh Sintren (sumber: baltyra.com ) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar