Rabu, 13 Agustus 2014

Sunduk Usus Memang Nikmat, Bagaimana Gizinya?


Kalau suka nongkrong di angkringan atau wedangan, pasti ngga asing dengan menu baceman dan sunduk. Baik itu tempe bacem, tahu bacem, dan sunduk ati ayam atau sunduk usus. Baceman dan Sundukan memang menjadi ciri khas jajanan yang tersedia di angkringan. Bagaimana kalau Anda bisa mencoba masak sendiri di rumah?



Bahan
400 gram usus ayam rebus
2 butir jeruk nipis, ambil airnya
Haluskan
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdm ketumbar sangrai
½ sdt merica butir
1 ibu jari kunyit
3 cm lengkuas
1 sdt garam
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
300 ml air
Tusuk satai secukupnya
Minyak untuk menggoreng

Cara membuat
  1. Aduk usus ayam rebus dengan air jeruk nipis. Diamkan selama 20 menit.
  2. Campur dengan bumbu halus, serai, daun salam, dan daun jeruk. Tuang air, lalu ungkep sampai bumbu meresap. Angkat dan dinginkan.
  3. Rangkai usus dengan tusuk satai, lalu goreng dalam minyak panas (bersama tusuk satainya) sampai agak kuning. Angkat.
Lalu bagaimana soal nilai gizinya? Pada umumnya jeroan hewan (ayam, sapi, atau kambing) merupakan bahan makanan yang cukup difavoritkan beberapa orang. Jeroan bisa dijadikan makanan utama atau pendamping, tergantung jenis penyajiannya. Ada anggapan, jeroan tidak bagus untuk kesehatan. Untuk mengetahui apakah jeroan layak dikonsumsi, tidak ada salahnya Anda megenal lebih jauh unsur hewani ini.

Yang disebut jeroan biasanya adalah semua bagian hewan, kecuali otot dan tulang. Di berbagai daerah di Indonesia, hampir semua bagian jeroan dimasak untuk makanan manusia, sebut saja ayam. Dari jeroan ayam, banyak yang bisa diambil manfaatnya, seperti hati, ampela, usus. Secara umum, jeroan mengandung banyak zat gizi, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. Vitamin yang terdapat pada jeroan adalah B kompleks, vitamin A, vitamin B12, dan asam folat. Sementara, mineral yang terkandung dalam jeroan di antaranya zat besi, kalium, magnesium, fosfor, seng. Nilai protein jeroan pun tidak kalah dengan daging sapi dan daging lembu.

Jeroan baik untuk memelihara sel-sel saraf agar berfungsi optimal. Kandungan vitamin B12 pada jeroan dapat mengurangi potensi gangguan sistem kerja sel-sel saraf sehingga mampu menurunkan risiko terjadinya gangguan memori pada otak.

Selain itu, jeroan juga baik untuk mencegah anemia yang disebabkan kekurangan asam folat dan zat besi. Kandungan seng dan vitamin A pada jeroan, khususnya hati, sangat baik untuk memelihara kesehatan jaringan epitel, termasuk endotelium pembuluh darah. Meski manfaatnya demikian banyak, sebaiknya Anda mengonsumsi jeroan bersama sayur atau buah-buahan. Sayuran dan buah telah terbukti ilmiah memiliki serat pangan yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Bagi penderita asam urat, jeroan tidak aman untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan purin yang sangat tinggi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar